Rangkaian Lampu dan Tirai Otomatis
1. Tujuan[kembali]
1.1 Memahami cara kerja sensor optik
1.2 Mendesain sebuah rangkaian aplikasi sonsor optik
1.3 Menjelaskan cara kerja rangkaian aplikasi sensor optik
2. Alat dan Bahan[kembali]
2.1 Alat
1. ) Power Suplai
Power suplai berfungsi sebagai penghasil tegangan pada rangkaian. Power suplai berupa alternator dan baterai.
2. ) Voltmeter
Voltmeter berfungsi untuk mengamati tegangan pada rangkaian.
2.2 Bahan
1. ) Phototransistor
Phototransistor berfungsi sebagai sensor untuk membuka dan menutup arus pada lampu dan motor pembuka tirai.
2. ) Touchpad
Touchpad berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan phototransistor dan motor penutup tirai.
3. ) Transistor 2N2907 dan 2N1711
Berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan relay.
4. ) Relay
Berfungsi sebagai saklar penghubung power suplai pada komponen lainnya.
5. ) Resistor 10k ohm
Berfungsi sebagai pengatur arus dalam rangkaian.
6. ) Dioda
Berfungsi sebagai penyearah arus.
7. ) Motor dan Lampu
Sebagai output dari rangkaian.
3. Dasar Teori[kembali]
3.1 Phototransistor
Perhatikan bahwa phototransistor memiliki titik p-n yang besar
wilayah yang merupakan bagian fotosensitif dari perangkat
Struktur Phototransistor
Bentuk dan Simbol Phototransistor
Prinsip Kerja Photo Transistor
Kelebihan dan Kelemahan Phototransistor
Kelebihan Phototransistor
1. Photo Transistor menghasilkan arus yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Photo Diode.2. Photo Transistor relatif lebih murah, lebih sederhana dan lebih kecil sehingga mudah untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian elektronika.
3. Photo Transistor memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan Output yang hampir mendekati instan.
4. Photo Transistor dapat menghasilkan Tegangan, sedangkan Photoresistor tidak bisa.
Kelemahan Phototransistor
1. Phototransistor yang terbuat dari Silikon tidak dapat menangani tegangan yang melebihi 1000Volt2. Phototransistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (electric surge).
3. Phototransistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat lainnya (contoh: Tabung Elektron).
3.2 Touchpad
Touchpad adalah sebuah perangkat keras yang masuk dalam kategori perangkat input, Touchpad terdiri dari papan dengan permukaan yang dilapisi dengan sensor khusus yang mampu untuk mendeteksi gerakan jari, gerakan jari ini nantinya akan direkam oleh sensor pada Touchpad.
3.3 Transistor 2N2907 dan 2N1711
Karakteristik dasar dari transistor ini adalah dapat bertindak sebagai isolator dan konduktor dengan mengatur pemberian tegangan yang kecil. Karakteristik transistor yang seperti ini memungkinkan transistor dapat digunakan sebagai saklar (swicthing) maupun sebagai penguat.
- kondisi Aktif , Transistor berfungsi sebagai penguat dengan Ic = β * Ib
- Saturasi , Transistor beroperasi secara terhubung penuh sebagai saklar tertutup dengan Ic = I
- Cutt Off , Transistor dalam keadaan Off sebagai saklar terbuka dengan Ic = 0
Konfigurasi Transistor Pada Rangkaian
- Common Base
- Common Emitter
- Common Collector
3.4 Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
3.5 Resistor 10k ohm
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :
- Sebagai Pembatas Arus listrik
- Sebagai Pengatur Arus listrik
- Sebagai Pembagi Tegangan listrik
- Sebagai Penurun Tegangan listrik
Untuk menghitung nilai resistansi resistor:
3.6 Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :
- Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
- Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
- Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
- Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
- Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog
- Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
- Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
- Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
- Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
- Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
- Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang).
- Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
- Jarum harus tidak bergerak.
**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.
3.7 Motor dan Lampu
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
4. Percobaan[kembali]
4.1 Prosedur
1. ) Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar.
2. ) Touchpad dalam keadaan aktif dan phototransistor berada pada siang hari. Amati voltmeter dan output dari rangkaian tersebut.
3. ) Touchpad dalam keadaan tidak aktif dan phototransistor berada pada malam hari. Amati voltmeter dan output dari rangkaian tersebut.
4.2 Gambar Rangkaian[kembali]
Prinsip kerja:
1. ) Saat Siang Hari
Saat saklar di sentuh Transistor 1,2, dan 3 akan aktif karena tegangan basis nya >0.7V. Akibatnya relay aktif dan medan magnetnya menarik saklar ke kanan. Arus mengalir ke phototransistor yang terkena cahaya menghasilkan tegangan emitor yang masuk ke transistor 4. Tegangan basis transistor 4 >0.7V, Transistor 4 aktif dan arus mengalir ke relay dan relay aktif. Medan magnet menarik saklar ke kanan sehingga lampu rumah mati dan tirai akan terbuka secara otomatis oleh motor dc.
2. ) Saat Malam Hari
Saat saklar dilepas, transistor 1,2, dan 3 tidak aktif sehingga medan magnet relay menarik saklar ke kiri. Motor aktif untuk menutup tirai. Karena phototransistor tidak aktif, tegangan basis transistor 4 <0.7V sehingga tidak aktif dan medan magnet relay menarik saklar ke kiri sehingg lampu kembali hidup.
4.3 Video Simulasi[kembali]
4.4 Download File[kembali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar