1. Tujuan[kembali]
- Memahami prinsip kerja sensor thermal
- Mendesain sebuah rangkaian aplikasi sensor thermal
- Menjelaskan cara kerja rangkaian aplikasi sensor thermal
2. Alat dan Bahan[kembali]
2.1 Alat
a. Power Suplai
Baterai merupakan suatu sumber tegangan yang berasal dari reaksi kimia di dalam baterai yang dikenal sebagai sel volta. Baterai merupakan sumber penghasil tegangan DC pada rangkaian.
b. Voltmeter
Voltmeter berfungsi untuk mengamti tegangan pada rangkaian.
2.2 Bahan
a. LM35
LM35 berfungsi sebagai pengubah besaran fisis suhu menjadi besaran fisis listrik dalam bentuk tegangan.
b. Infrared
Infrared berfungsi sebagai pendeteksi suhu berdasarkan warna panas yang diterima oleh sensor.
c. LM358 Op-Amp
LM358 ini berfungsi sebagai penguat tegangan pada kaki basis transistor 1, untuk memicu LED merah aktif.
d. Transistor BC547
BC547 berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan dan mematikan LED berdasarkan besarnya tegangan pada kaki basis transistor tersebut.
e. Resistor dan Potensiometer
Resistor berfungsi sebagai pembatas arus dalam rangkaian, dan potensiometer berfungsi sebagai pengatur tegangan yang keluar dari LM35.
f. LED Biru dan Buzzer
LED biru berfungsi sebagai indikator benda suhu rendah. Buzzer berfungsi sebagai indikator benda suhu tinggi
3. Dasar Teori[kembali]
a. LM35
Merupakan sensor yang berfungsi untuk merubah besaran fisis suhu menjadi tegangan listrik. Sensor ini memiliki akurasi yang tinggi dalam mendeteksi suhu, Karakteristiknya:
-Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
-Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
-Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
-Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
-Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
-Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
-Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
-Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah. IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
b. Infrared
Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
c. LM358 Op-Amp
Op-Amp berfungsi sebagai penguat tegangan. Op-Amp terdiri dari beberapa transistor, dioda, dan resistor yang disatukan sehingga, saat mendapat tegangan, tegangan tersebut akan diperkuat. Op-Amp LM358 ini memiliki 5 kaki.
c. Transistor BC547
Karakteristik dasar dari transistor ini adalah dapat bertindak sebagai isolator dan konduktor dengan mengatur pemberian tegangan yang kecil. Karakteristik transistor yang seperti ini memungkinkan transistor dapat digunakan sebagai saklar (swicthing) maupun sebagai penguat.
- kondisi Aktif , Transistor berfungsi sebagai penguat dengan Ic = β * Ib
- Saturasi , Transistor beroperasi secara terhubung penuh sebagai saklar tertutup dengan Ic = I
- Cutt Off , Transistor dalam keadaan Off sebagai saklar terbuka dengan Ic = 0
Konfigurasi Transistor Pada Rangkaian
- Common Base
- Common Emitter
- Common Collector
d. Resistor dan Potensiometer
Resistor dan Potensiometer sama-sama merupakan jenis tahanan, hanya saja, potensiometer memiliki tahanan yang dapat diubah-ubah. Potensiometer berfungsi sebagai tahanan referensi pada Op-Amp. Hal ini bertujuan untuk mengatur besarnya keluaran tegangan yang diperkuat oleh Op-Amp. Untuk menghitung nilai resistansi resistor:
e. LED Merah dan Biru
LED (Light Emitting Diode) merupakan jenis semikonduktor yang menghasilkan pancaran cahaya monokrom, yang mana saat diberi arus yang berlawanan, LED tidak dapat menyala.
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya.
4. Percobaan[kembali]
a. Prosedur Percobaan
-Pasang rangkaian seperti pada gambar dibawah.
-(Uji sensor pada peningkatan suhu kamar) Atur potensiometer agar berada pada 35-40%. Perhatikan Pada suhu berapa, LED merah menyala.
-(Uji sensor pada peningkatan suhu saat memasak air) Atur potensiometer pada 95-100%. Perhatikan pada suhu berapa, LED merah menyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar